Penghambat Komunikasi dengan Kamu

Akhir tahun 2015 berakhir begitu saja, aku memutusakan untuk pulang kampung setelah membagi laporan hasil belajar di hari Sabtu. Sepulang sekolah kita sempatkan untuk bertemu di pom bensin depan rumah, menceritakan tentang hasil belajar kita selama satu semester, semua hal yang kita bahas bagiku adalah hal yang menarik. Tapi hal yang kita bahas siang itu sangat menarik karena dua minggu kita pasti tidak akan bertemu dulu dan topik siang ini adalah satu-satunya bekal untuk segala rindu kepada kamu terlebih sinyal internet masih sangat buruk di desa ku. Saya ingat bagaimana kamu melarang saya untuk tidak menikmati jalan malam sendirian, kamu menyarankan untuk jalan besok pagi saja, tapi maaf keras kepala ku memang begitu menyeramkan jadi kupaksakan untuk pulang malam itu juga.Kamu marah, dan lucunya kamu mengirim pesan melalui blackberry messanger untuk mengantar aku ke loket Padang Bulan. Kamu bilang itu pertama kalinya kamu melihat ramainya suasana di loket kecil saat akhir tahun, kamu pikir hanya ada keramaian pada libur panjang di terminal Amplas, Pinang Baris, stasiun Medan, dan bandara Kualanamu. Saya beritahu kamu, semua orang senang meninggalkan kota saat libur panjang, dan cara orang meninggalkan kota bisa melalui banyak cara. Jadi kamu sedikit tidak beruntung tidak pernah merasakan indahnya berada di keramaian yang orang-orang nya menyambut kebahagiaan libur panjang di kampung halamannya.

Dia adalah anak yang lahir di daerah Palembang, berdarah batak, jawa, dan melayu. Besar di Medan
dan salah satu anak di dunia  ini yang menjadi korban perceraian yang dibesarkan ibu dari ayahnya. Mengenal dia, saya jadi paham hal hebat yang sebenarnya saya punya dan banyak orang tidak punya, yaitu keluarga yang utuh. Dan sejak saat itu saya punya penilaian terhadap laki-laki, bahwa laki-laki manapun nanti yang akan mewarnai hari-hari saya haruslah dia yang datang dan mengajarkan rasa syukur bukan sekadar memberi kebahagiaan yang bisa jadi sifatnya sementara. 

Dua minggu dikampung berat sekali bagi kita sepertinya, kamu coba menghubungi saya melalui seluler tetapi saya takut untuk angkat karena ada adik saya. Tahukah kamu? setiap malam saat dikampung aku berdoa dan berjanji pada diri sendiri rasanya sedih sekali disiksa rindu ini, ingin menghubungi tapi tidak punya kesempatan, di kampung ramai sekali dalam rangka menyambut perayaan. Minggu pertama di Januari 2016 saat nya kembali ke Medan sayangnya transportasi sulit, saya harus menumpang ke mobil keluarga jauh ibu saya, rasanya disitu canggung. Tapi mengingat besok sepulang sekolah akan bertemu dengan kamu, rasa muak satu mobil bersama mereka saya lupakan sejenak.

Pagi hari sebelum sekolah saya merasa begitu bersemangat dengan harapan bertemu kamu di pom bensin nanti sepulang sekolah. Sekarang saya melihat kamu dengan rambut yang agak panjang, tapi mencoba sok rapih. Asal kamu tahu ya, meski gaya rambut mu sedikit berantakan saya tetap senyum karena bahagia melihat kamu setelah dua minggu, kamu benar-benar pengobat rindu di awal tahun ku. Semoga tahun ini milik kita berdua ya, harapku dalam hati sambil tersenyum menikmati cornetto coklat kesukaan ku. Kamu juga bertanya soal bagaimana mungkin sinyal internet belum stabil di desa ku, rasanya sulit sekali menjelaskan kepada orang yang punya pemahaman bahwa Indonesia hanya terdiri dari Jakarta, dan 33 ibukota provinsi lainnya. Biasanya orang yang seperti itu tidak percaya bahwa selain kesenjangan sosial yang bisa berbeda, di desa ada pola hidup yang berbeda dan target hidup yang berbeda, dan pada saat itu target hidup orang di desa ku hanya sebagian yang membutuhkan internet juga internet belum mampu stabil di segala titik karena kurang padatnya penduduk. Jadi mari nikmati rasa rindu itu karena di satu masa kita juga pasti akan dibatasi oleh jarak, ruang, waktu, atau status kita nanti untuk tidak bisa berkomunikasi. Saya mengatakan itu di awal tahun 2016 karena saya punya keyakinan bahwa nanti kita belum tentu bisa selalu berkomunikasi dan yang hanya kita bisa lakukan adalah menikmati rindu itu atau mengenang obrolan kita di pom bensin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknologi dan Komunikasi dengan Kamu

Komunikasi Satu Arah dengan Kamu

Sesuatu yang Menakutkan tentang Kamu