Komunikasi Satu Arah dengan Kamu

Ini sekarang sudah jam 23.34 WIB di Medan, kota saya saat ini, sejak pertama mengenalmu bahkan tidak berubah. Suhu disini sangat panas, kamu tahu kan? Aku tidak bisa pakai kipas angin dan sejenisnya, tetapi belakangan ini aku menggunakan kipas angin untuk bantu kenyamanan tidurku. Ah, panas sekali ditambah sambil merindukan kamu yang sudah lama tidak di kota ini lagi. Merindukan kamu berat sekali, karena sama sekali aku tidak tahu apa- apa tentang kamu, entah kamu masih hidup atau tidak juga sama. Aku tidak tahu. Tetapi kalau kamu masih baik- baik saja, aku orang kedua setelah orang tua mu yang bersyukur jika mengetahui itu. 

Bagaimana hari- hari mu setelah sudah lama tidak berbincang dengan ku? Semoga biasa saja, jangan tiru aku yang kalau tersiksa rindu saat berbincang dengan mu, malah pilih untuk menulis di notes handphone dan suatu waktu aku kumpulkan menjadi suatu file. Maksudku, aku hanya berbincang melalui tulisan ini, komunikasi satu arah ini. Terdengar lucu dan terlihat sekali ya betapa kesepiannya aku tanpa kamu. Selain kamu nggak ada, tuh, yang bisa bikin aku mau ngobrol lama- lama dari cerita penting sampai nggak penting. Cuma kamu orang nya.

Sekarang sejak menyelesaikan pendidikan SMA, aku memilih untuk berkomunikasi akrab dengan teman SMA. Mereka yang dulu sering aku ceritakan kepada kamu bahwa mereka begitu kekanakan, hingga saat ini pun mereka masih kekanakan tetapi mereka lucu dan bisa hibur apapun suasana hatiku. 

Tahun itu, tahun 2017 ya, kamu putuskan untuk pergi meninggalkan Medan, kamu tahu tidak? Itu tahun berat bagi ku di akhir usia 17 ku. Mau tahu apa saja yang terjadi? Aku memilih untuk PKL jauh di Perbaungan, sebenarnya bisa saja aku naik bus untuk pulang- pergi, tetapi aku memilih kehidupan yang suram di kos, tahu kenapa? Karena aku merasa keluargaku bukan lagi keluarga ku. Mereka senang menutupi semua dari ku, seperti yang kamu tahu aku benci saat orang menutupi sesuatu dari ku, bagiku itu lebih menyeramkan daripada berbohong. Dan kamu laki- laki baik yang saat ada suatu hal yang kamu tutupi dari ku, kamu hanya mampu tutupi selama sehari atau pernah dua hari. Aku begitu kekanakan di akhir usia 17 ku, itu terbukti dengan tindakan ku yang rasanya ingin menjauh saja dari mereka. Bahkan aku memilih untuk tidak berkomunikasi dengan mereka. Hahahahaha. Sudah dulu ya cerita kali ini, sampai jumpa di cerita selanjutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknologi dan Komunikasi dengan Kamu

Sesuatu yang Menakutkan tentang Kamu