Komunikasi Sepanjang Jalan dengan Kamu

Februari 2016, itu tahun kabisat dimana terdapat tanggal 29 Februari yang hanya ada 4 tahun sekali. Saya begitu semangat mengajak kamu untuk buat momen yang bisa kita kenang seumur hidup. Seperti dewasa sekali saya saat itu, sebenarnya bukan bukti kedewasaan, dulu saya senang utnuk ingat tanggal unik untuk dikenang tahun selanjutnya.Saya mau setiap ingat tanggal 29 Februari kita saling ingat bahwa kita adalah dua insan yang pernah sangat bahagia di masa itu tepatnya tanggal ini. Meskipun terdengar berlebihan, percayalah ini hal yang normal sebagai remaja yang baru mengenal kebahagiaan yang ternyata bisa ditawarkan manusia lain, yaitu kamu.

Karena kamu tidak suka berkeliling menggunakan sepeda motor, jadi saya senang paksa kamu untuk keliling kota, kemanapun asal sama kamu hari ini. Hari itu hari senin dimana pulang sekolah saja sudah lama karena upacara, sekali lagi saya minta maaf sifat saya yang senang keras kepala tidak bisa kamu kalahkan. Yang paling menyenangkan saat bercerita bersama kamu adalah gaya bicara ilmiah mu, yang padahal kamu hanyalah gamers yang bisa jadi tidak tahu apa-apa tentang sains dan kamu bisa coba untuk mengerti obrolan tentang nomor atom, unsur kimia, atau yang paling kamu berusaha untuk mengerti adalah  tentang perkembangan teori atom, teori Dalton, Thompson, Rutherford, dan Bohr. Kamu pasti paham bahwa saya begitu hapal dan senang bahas itu adalah bukti saya begitu ambisius dalam belajar. Terimakasih sudah mau dengar dan coba pahami tentang ilmu sains yang saya senangi, meskipun saat kamu bahas soal kemajuan sistem informasi saya tidak paham sama sekali. Dengan kamu cerita saja saya sudah senang sekali dan itu cukup bagi saya waktu itu.

Kita pulang hingga hari begitu gelap, itu pertama kali dalam hidup saya pulang jam tujuh malam. Bou dan kakak pasti marah sedikit, rasanya amarah mereka tidak lagi  menakutkan karena rasa bahagia yang kita bagi di senin sore di hari itu. Dan kini setelah 5 tahun berlalu, saya ,masih ingat beberapa lawakan kamu yang tidak lucu, beberapa cerita mu yang tidak nyambung, ternyata aku bukan menyukai cerita kamu, aku hanya menyukai semua hal tentang kamu.

Malam ini di Juni 2021 aku kembali mengenang kamu sambil mendengar lagu Tulus- Ruang Sendiri, lagu kesukaan kita, lagu yang menjelaskan seberapa kita butuh dengan ruang masing-masing tanpa mengekang dan menghargai rasa sepi. Suara kita sangat tidak bisa mengimbangi Tulus dalam menyanyikan lagu itu, tapi saat di sepeda motor suara kita seperti meningkat dengan kualitas yang sangat baik. Sampai sekarang saya masih menyukai lagu itu, bukan karena ada laki-laki dihidup saya yang mewarnai hidup saya tetapi karena terjebak sepi dan malah merindukan kamu. Kalau saya tahu cara menghubungi kamu, apakah saya berani untuk ucapkan rindu ini kepada kamu? Sepertinya tidak, karena saya yakin kamu kini punya kehidupan yang lebih baik daripada dulu saat bersama saya. Sepertinya kamu sekarang juga menikmati semester akhir yang berat, semoga kamu bisa lulus tepat waktu dan dia yang menemani kamu bisa menyemangati kamu lebih baik dari saya meski saya tahu tidak ada tolok ukur untuk mengatakan dia lebih baik dari saya jadi semoga kamu tidak akan membandingkan saya dengan dia. Kamu cukup nikmati waktu yang berjalan bersama dia, jangan terjebak dengan kenangan beberapa tahun lalu tentang kita, karena kita memang adalah kenangan yang tidak mungkin diulang lagi. Salam rindu dari saya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknologi dan Komunikasi dengan Kamu

Komunikasi Satu Arah dengan Kamu

Sesuatu yang Menakutkan tentang Kamu